Dalam dunia digital marketing, tentu kita akan akrab dengan yang namanya traffic. Dengan memahami mengenai traffic, seseorang dapat mendongkrak pengunjung web sehingga mendapat keuntungan berlipat. Namun, Anda juga perlu mengetahui sejumlah perbedaan traffic dalam digital marketing.
Jenis, Pengertian, dan Perbedaan Traffic dalam Digital Marketing
(Canva)
Traffic menjadi tolak ukur jumlah pengunjung yang masuk ke dalam suatu bisnis. Anda dapat melihatnya dari sosial media, website, dan sebagainya. Traffic yang dapat dianalisis juga dapat dilihat per hari, per minggu, bahkan setiap bulannya.
Dengan melakukan analisis traffic, tentunya Anda akan mengetahui berbagai peluang ke depannya sehingga dapat meningkatkan penjualan atau hubungan erat dengan konsumen. Kendati demikian, analisis tersebut tidaklah mudah, apa lagi traffic tidak hanya memiliki satu jenis saja. Berikut jenis-jenis traffic beserta pengertian dan perbedaannya masing-masing.
1. Direct Traffic
(Canva)
Sesuai namanya, direct traffic diperoleh ketika pengguna internet datang langsung ke suatu situs tanpa melalui browser pengguna. Sebagai contoh, jika mereka ingin mengetahui berita terbaru seputar kesehatan, maka akan langsung mengetikkan infokesehatan.com pada browsernya.
Tentunya, jenis traffic yang satu ini dapat diperoleh jika nama situs sudah terkenal atau bahkan mudah diingat oleh para pengguna internet. Dengan begitu, orang akan langsung mengetahui dan mengetik nama situs tersebut tanpa harus berputar ke situs lainnya.
Apabila Anda ingin mendapatkan direct traffic ini, maka sebelum membuat suatu situs pastikan Anda menentukan nama yang mudah diingat sehingga gampang dihapal dan dicari. Akan tetapi, tentu saja juga disertai dengan usaha lebih supaya pengunjung semakin banyak didapatkan.
Baca juga: Mengenal Funnel Marketing Digital dan Tahapan-Tahapannya
2. Social Traffic
(Canva)
Mirip seperti organic traffic, namun bedanya jenis traffic yang satu ini didapatkan dari media sosial. Anda mungkin pernah mendapati suatu postingan di Instagram, kemudian pada bagian caption terdapat link ke suatu bisnis online. Inilah yang disebut dengan social traffic.
Bisa dibilang, media sosial dijadikan sebagai jembatan untuk menuju ke situs perusahaan secara online. Akan tetapi, cara seperti ini baru bisa diterapkan jika akun media sosial Anda sudah memiliki followers serta interaksi yang bagus. Dengan begitu, para follower akan aware dengan link yang Anda tautkan pada postingan media sosial tersebut.
Untuk memaksimalkan akun media sosial, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Mulai dari pembuatan konten yang menarik dan kreatif, optimasi bio, penggunaan hashtag, hingga memposting konten di jam-jam khusus yang ramai. Anda juga dapat bekerjasama dengan influencer untuk mempromosikan akun media sosial Anda.
3. Organic Traffic
(Canva)
Merupakan jumlah total pengunjung yang didapatkan tanpa perlu menggunakan iklan berbayar. Dengan demikian, pengunjung tersebut didapatkan secara gratis melalui mesin pencari. Sebagai contoh jika seorang pengunjung ingin mencari “cara mencuci muka yang benar” dan yang ada di halaman pertama adalah website bisnis yang Anda kelola.
Ketika pengunjung tersebut klik web tersebut, maka pengunjung ini akan dinamakan sebagai organic traffic. Dengan kata lain, organic traffic memiliki perbedaan traffic dalam digital marketing yakni pada saat seorang pengunjung website mengklik web tersebut melalui browser.
Nah, apabila Anda ingin mengoptimalkan organic traffic, tentu penerapan SEO (Search Engine Optimization) merupakan hal yang penting. Adapun caranya dengan memposting suatu artikel, gambar, hingga konten video pada web Anda.
Hal ini dilakukan supaya konten yang Anda posting mudah dikenali oleh Google lalu ditemukan oleh para pengguna internet. Cara ini memang terbilang cukup sederhana namun efektif karena tidak memerlukan biaya tambahan untuk beriklan dan fokus pada kata kunci dalam SEO.
4. Referral Traffic
(Canva)
Perbedaan traffic dalam digital marketing selanjutnya adalah referral traffic. Jenis traffic ini merupakan total pengunjung atau traffic yang didapatkan dari rujukan situs lain. Sebagai contoh, ketika pengunjung mengklik sebuah link pada artikel suatu situs, ia akan diarahkan ke situs yang terkait (bukan iklan). Kunjungan tersebut bisa dihitung sebagai referral traffic.
Bisa dibilang, referral traffic ini seperti link yang berguna mengarahkan calon pengunjung untuk berkunjung ke situs bisnis yang Anda miliki. Guna mengoptimalkan hal tersebut, Anda dapat membuat beberapa backlink alias situs-situs untuk mendukung situs utama.
Jenis traffic ini bahkan dinilai lebih efektif dalam mengembangkan suatu situs bisnis online. Kendati demikian, Anda juga perlu berhati-hati supaya pengunjung tidak mudah merasa tertipu karena situs pendukung tersebut terkesan click-bait.
Baca juga: 5 Strategi Digital Marketing yang Direkomendasikan untuk Pebisnis Pemula
5. Paid Traffic
(Canva)
Merupakan jenis traffic yang mendapatkan jumlah pengunjung dari penggunaan iklan berbayar. Tentu berbeda dengan tipe organic traffic di mana Anda akan mendapatkan pengunjung secara natural alias organik dari mesin pencari Google.
Anda pasti pernah mendapati sejumlah iklan di halaman Google, baik di area pojok atau di sekitar judul. Iklan-iklan inilah yang ketika kita klik, akan mendatangkan traffic berbayar pada akun situs yang menggunakannya.
Layanan seperti ini terbilang sukses sehingga banyak digunakan oleh berbagai toko online untuk mempromosikan produknya. Untuk mendapatkan paid traffic ini, Anda dapat menggunakan jasa layanan seperti Google Ads.
Demikian sejumlah perbedaan traffic dalam digital marketing beserta pengertiannya. Semoga senantiasa bermanfaat dan bisa menjadi rujukan untuk menyukseskan pemasaran yang Anda jalankan. Selamat mencoba!