Dalam dunia digital marketing, kamu akan menemukan istilah traffic. Traffic ini merupakan salah satu senjata yang sangat penting dalam digital marketing. Ternyata traffic ini ada beragam jenisnya. Penting bagi digital marketer untuk memahami apa saja perbedaan traffic dalam digital marketing sesuai jenis-jenisnya tersebut.
Pengertian Traffic dalam Digital Marketing
(Canva)
Mari berkenalan dulu dengan apa yang dimaksud traffic. Ini merupakan sebuah istilah yang sangat umum dijumpai di dunia digital marketing dan pengelolaan website. Traffic itu sendiri merupakan jumlah orang yang mengunjungi sebuah laman website. Termasuk juga berapa jumlah halaman yang dikunjungi dan berapa durasi berkunjung ke website tersebut.
Saat ada pengguna internet yang berkunjung ke website-mu maka domain akan merekam kunjungan tersebut. Setiap pengunjung yang datang akan tercatat dan kamu bisa melihat hasil perhitungannya. Semakin tinggi traffic yang tercatat maka artinya semakin populer website kamu karena dikunjungi oleh banyak orang.
Traffic ini memegang peran yang sangat penting dalam dunia digital marketing dan pengelolaan website. Nilai traffic menjadi tanda popularitas sebuah website. Jadi bisa dibayangkan kalau ini merupakan tujuan utama dari digital marketing. Semakin tinggi popularitasnya maka akan semakin bagus karena bisa meningkatkan konversi sebuah bisnis.
Bisa dibayangkan saat traffic sama sekali tidak ada, maka website tersebut terancam akan hilang. Jadi tidak heran jika pemilik atau pengelola website pasti akan berusaha meningkatkan angka pengunjung atau traffic-nya. Ini bisa menjadi salah satu indikator untuk menilai apakah bisnis berjalan secara efektif atau tidak.
Perbedaan Traffic Berdasarkan Jenis-Jenisnya
(Canva)
Ternyata traffic itu dibedakan menjadi beberapa jenis. Setiap jenis traffic memiliki pengertian dan karakteristik yang berbeda-beda. Mari pelajari lebih dalam perbedaan traffic dalam digital marketing sesuai jenis-jenisnya.
Direct Traffic
Pertama ada direct traffic yaitu jumlah orang yang datang langsung ke situs website melalui browser yang mereka gunakan. Ini merupakan golongan traffic bagi pengguna internet yang langsung menuju ke website-mu melalui browser. Jadi mereka sudah tahu brand-mu dan tahu alamat website dari brand yang kamu kembangkan.
Jenis traffic dalam digital marketing seperti ini tidaklah mudah untuk didapatkan. Apalagi untuk jenis bisnis yang baru saja muncul dan merintis. Sulit untuk mendapatkan traffic seperti ini karena secara otomatis bisnismu harus dikenal oleh banyak orang terlebih dahulu. Jika orang-orang tidak mengenal bisnismu maka bagaimana bisa mereka langsung berkunjung ke website.
Kunci penting untuk mendapatkan traffic ini adalah personal branding. Kamu harus bisa meningkatkan brand awareness sehingga bisnismu dikenal banyak orang. Bisa lewat langkah promosi offline maupun online. Jika sudah dikenal maka tidak sulit untuk mendapatkan direct traffic tanpa perantara apapun.
Organic Traffic
Berikutnya ada organic traffic yang hampir sama seperti direct traffic. Perbedaannya adalah pengguna direct traffic tadi langsung memasukkan alamat website di browser. Sementara itu organic traffic mendapatkan alamat website-mu dari kata kunci yang dimasukkan lewat search engine.
Jadi sebenarnya kedua jenis traffic dalam digital marketing ini sama-sama tidak melalui perantara, terutama jenis perantara iklan berbayar. Hanya saja untuk organic traffic ini belum tentu pengguna sudah mengenal bisnismu. Beda dengan direct traffic dimana pengunjungnya memang sudah mengenal bisnismu dan ingin mengunjungi website atas keinginan sendiri.
Jika ingin mendapatkan organic traffic, maka kamu bisa memanfaatkan SEO atau Search Engine Optimization. Melalui optimasi SEO ini kamu bisa menempatkan website di deretan pertama hasil pencarian Google. Jadi website-mu bisa lebih mudah dilihat oleh pengguna dan langsung diklik oleh mereka.
Paid Traffic
Jika organic traffic dan direct traffic sama-sama diperoleh tanpa biaya atau gratis, maka berbeda dengan paid traffic. Ini merupakan jenis traffic yang bisa diperoleh dengan membayar sejumlah biaya tertentu. Traffic ini diperoleh jika kamu menggunakan iklan-iklan berbayar dan pengunjung akan masuk ke website-mu karena iklan-iklan tersebut.
Sebagai pengguna internet, kamu pasti sering menemukan website yang posisinya paling atas di laman pencarian. Lalu di bagian pojok kiri judul website ada tulisan iklan. Ini merupakan hasil praktik dari SEM atau Search Engine Marketing. Jadi marketer akan memasang iklan di Google agar bisa mendapatkan label iklan tersebut.
Referral Traffic
Lanjut ke jenis traffic berikutnya yaitu referral traffic. Ini merupakan jenis traffic yang sangat efektif meningkatkan popularitas website. Referral traffic adalah kelompok pengunjung yang datang ke sebuah website lewat perantara website yang lain. Maksudnya, pengunjung bisa masuk ke website-mu karena menggunakan tautan yang dipasang di website lain.
Supaya bisa mendapatkan jenis traffic seperti ini maka kamu perlu menanamkan link ke website lain. Kamu juga bisa melakukan guest blogging di berbagai website. Hanya saja, kamu harus memastikan bahwa website yang dipakai untuk menanam link tadi punya reputasi tinggi dan traffic-nya cukup banyak.
Social Traffic
Sesuai namanya, traffic ini datang dari media sosial. Traffic dalam digital marketing yang satu ini merupakan traffic yang diperoleh dari media sosial. Jadi kamu akan menyematkan tautan website di media sosial lalu pengunjung datang ke website-mu lewat media tersebut. Jenis media sosialnya bisa beragam mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.
Ini sangat efektif untuk diterapkan jika kamu punya media sosial dengan follower dan engagement yang cukup tinggi. Jadi memang dalam dunia digital marketing sangat penting untuk menyeimbangkan performa media sosial dan website sehingga keduanya bisa bekerja sama. Sangat efektif untuk membantu meningkatkan traffic dan angka konversi.
Kini kamu sudah paham apa perbedaan traffic dalam digital marketing sesuai jenis-jenisnya. Setiap jenis traffic memiliki sumber yang berbeda-beda. Tekniknya pun juga tidak sama dan mungkin saja hasilnya juga bervariasi. Jadi pastikan untuk memperhatikan traffic website sesuai jenis-jenisnya. Lebih bagus lagi jika bisa mengandalkan beberapa jenis traffic dengan hasil optimal.