River

Organic dan Paid, Perbedaan Traffic dalam Digital Marketing

Organic dan Paid, Perbedaan Traffic dalam Digital Marketing

Memahami perbedaan traffic dalam digital marketing tidak lepas trafik berbayar (paid traffic) dan organik (organic traffic). Mungkin ada dari Anda yang sudah familiar mengenai kedua istilah tersebut. Tapi masih banyak yang masih belum menguasai penerapan keduanya.

Apa Itu Organic Traffic?

Trafik organik berarti jenis traffic web yang asli atau secara organik muncul. Penerapan trafik organik tanpa harus menggunakan dan membayar jasa pihak lain. Contoh perolehan trafik organik adalah lewat SEO.

Dengan kita memanfaatkan strategi SEO, maka pada dasarnya tidak harus membayar untuk mendapat hasil trafik organik.

Apa Itu Paid Traffic?

Trafik berbayar sesuai namanya yang berarti diperoleh dengan membayar ke pihak lain agar bisa membawa traffic ke web. Contoh penerapan paid traffic yaitu seperti yang bisa didapat lewat strategi SEM. Nantinya Anda perlu membayar sehingga website muncul di pencarian Google berdasarkan keyword tertentu.

Contoh lain adalah mengiklankan produk di situs lain. Setiap klik di banner iklan brand, Anda membayar ke situs tersebut terhadap hasil trafik yang sudah terjadi. Bukan hanya itu saja, hal ini bisa dilakukan di platform social media seperti IG, FB atau YouTube.

Perbedaan Pemakaian Trafik Organik dan Berbayar

Karena pada dasarnya sifat antara dua trafik ini berbeda, maka berbeda juga cara dan konsep penggunaannya. Agar tidak salah langkah, kamu perlu memahami seperti apa contoh pemakaian yang tepat untuk trafik berbayar dan organik.

Ini dia sistem penggunaan untuk dua tipe trafik tersebut. Anda bisa lebih paham perbedaan traffic dalam digital marketing jika melihat contoh penerapannya berikut.

1. Pemakaian Organic Traffic

Jika ada dari Anda yang baru memulai bisnis, baik itu UMKM maupun bisnis start-up dengan sumber daya masih terbatas, maka bisa pakai organic traffic. Hal utama yang perlu Anda perhatikan ketika memakai organic traffic yaitu kontennya.

Perhatikan konten yang hendak diiklankan, selalu tawarkan value produk. Jika memanfaatkan jasa vendor SEO, harus pastikan mereka benar-benar paham strategi SEO. Jangan sampai nantinya melakukan kecurangan karena bisa merugikan Anda nantinya.

Apabila ingin mempelajari strategi SEO sendiri, Anda perlu belajar dari yang terpercaya. Bukan hanya dari SEO saja, trafik organik juga bisa diperoleh dengan optimalisasi pada platform media sosial.

Contohnya seperti advertising melalui grup-grup di platform Facebook, Telegram, WA, Twitter dan sebagainya. Hal ini bisa membangun komunitas agar bisa menarik traffic menuju situs Anda. Tak hanya bisa digunakan untuk bisnis kecil dan start-up.

Seharusnya setiap bisnis perlu memakai organic traffic. Bukan hanya tidak berbayar, trafik organik juga bisa menghindari ketergantungan terhadap trafik berbayar. Selanjutnya akan dibahas seputar trafik berbayar tersebut, agar Anda bisa lebih paham perbedaan traffic dalam digital marketing.

2. Pemakaian Paid Traffic

Kalau trafik berbayar, bisa digunakan saat ada tujuan tertentu. Sebagai contoh jika Anda saat ini mengumpulkan database agar bisa mining, Anda bisa memanfaatkan paid traffic sehingga bisa didapat banyak traffic.

Ada contoh lainnya yaitu ketika langsung mengarahkan traffic menuju penjualan produk. Bisa gunakan paid traffic, tapi jangan lupa menghitung hasil penjualan bisa menutup biaya.

Perbedaan Konten Trafik Organik vs Trafik Berbayar

Sekarang Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan kedua jenis traffic ini. Tapi, bukan hanya itu hal yang menjadi pembedanya. Berikut ini akan dijelaskan lebih jauh seputar perbedaan-perbedaan konten antara keduanya.

1. Konten Organic Traffic

Agar bisa menarik traffic untuk sistem trafik organik, kita harus membuat konten spesifik sehingga harus disesuaikan berdasarkan kebutuhan pengguna. Jenis-jenis konten yang bisa dibuat bisa seperti berikut ini:

  • Video.
  • Artikel blog, biasanya mengenai informasi yang tetap relevan.
  • Infografis
  • Landing pages.

2. Konten Paid Traffic

Saat memakai sistem paid traffic, pasti akan mengeluarkan biaya. Bahkan biayanya bisa cukup tinggi juga. Tujuannya tak hanya sebatas seputar awareness saja, tetapi sampai terjadi hasil pembelian. Beberapa bentuk konten berikut cocok untuk trafik berbayar:

  • Landing pages untuk produk terkait
  • Laman untuk melakukan checkout produk
  • Formulir pembelian
  • Demo mengenai produk atau layanan yang ditawarkan

Harus Pilih Jenis Trafik yang Mana?

Baik itu organic maupun paid traffic harus digunakan berdasarkan kebutuhan atau kondisi Anda. Jika Anda memiliki bisnis yang budget-nya masih terbatas, seperti masih berbentuk UMKM, bisa memanfaatkan organic traffic.

Tetapi jika ada budget lebih, coba manfaatkan layanan paid traffic untuk hasil maksimal. Trafik berbayar tentunya bisa lebih berpeluang untuk memberikan traffic lebih banyak. Meski begitu, paid traffic memang tidak selalu jauh lebih baik dibandingkan organic traffic.

Hal yang tidak kalah penting adalah baik itu strategi maupun eksekusi yang pelaku bisnis terapkan. Dari dua trafik ini, muncul strategi pemasaran berbayar dan organik. Kedua sistem pemasaran digital ini saling melengkapi.

Keduanya bisa digunakan pelaku bisnis supaya mendapatkan engagement maupun konversi meski dengan metode dan konsep berbeda. Kalau hanya mengandalkan marketing berbayar saja, bisnis tidak dapat terhubung atau memiliki koneksi baik dengan konsumen.

Sekian saja bahasan seputar perbedaan traffic dalam digital marketing, semoga bermanfaat.

Source:

Andre Oliver. 2022. “Organic Marketing vs Paid Marketing: Strategi Mana yang Lebih Dibutuhkan Marketer?” glints.com

Marketing. 2023. “Strategi Digital Marketing Organic vs Berbayar, Mana yang Lebih Efektif?”. kasirpintar.co.id

 

    1 comment
  • st petersburg digital marketing agency
    Oct 14, 2023

    It’s always nice to find great content such as this. Keep up the good work.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *